Kamis, 05 Desember 2013

Menghapus Dahaga Warga Lewat Centra Kuliner Pesona Rasa


Kuliner Depokjaya

Warga Depok berulangkali mempertanyakan langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dalam mengangkat derajat panganan khas Depok. Dari mulai dodol Depok, jus belimbing, dodol belimbing, kerupuk lidah buaya, dan lain-lain. Pemerintah terkesan hanya memanfaatkan panganan tersebut untuk mengangkat citranya. Bahkan, warga Depok secara bercanda mengatakan, Depok kota berikon belimbing tanpa panganan belimbing. Hal itu wajar lantaran masyarakat kesulitan mencari makanan ataupun minuman terbuat dari belimbing kebanggan Depok.

Namun, dahaga tersebut sirna sudah. Untuk memenuhi dahaga warga, pemerintah bekerjasama dengan swasta menyediakan centra kuliner di Jalan Margonda. Saat ini, pendatang baik itu turis lokal maupun internasional dapat menikmati panganan asli Depok di centra kuliner Pesona Rasa. Mereka tidak perlu lagi khawatir kehabisan oleh-oleh khas Depok. "Ide tercetus karena selama ini belum ada sentra oleh-oleh pangan khas Depok," kata salah satu pemilik toko kue, Enny Fitri.

Enny menuturkan, secara kebetulan ia dan tiga rekannya memiliki hobi membuat kue, dan memiliki latar belakang pendidikan di bidang gizi. Pada saat masyarakat mempertanyakan soal belum adanya centra kuliner di Depok, mereka pun melihat itu sebagai peluang. Apalagi, salah satu rekannya memiliki usaha pembuatan kue yang hasilnya bagus. "Kita akhirnya menawarkan ide pembuatan centra kuliner dengan nama toko kue Pesona Rasa ke Pemkot Depok. Wali Kota Nur Mahmudi menyambut antusias, sampai akhirnya kita mendapat tempat di Jalan Margonda," kata dia.

Enny berharap siapapun pendatang ataupun turis lokal yang menyambangi Depok tak ragu lagi mampir ke tokonya. Sebab, kata dia, bisa menjadi oleh - oleh atau buah tangan bagi sanak keluarga. "Oleh - oleh Depok belum ada selama ini, bingung apa yang harus disiapkan. Kita harapkan tamu - tamu yang ke Depok bisa belanja disini, kami jamin rasanya enak," ungkapnya.

Toko berlantai dua itu menjual banyak produk pangan dan minuman khas Depok. Diantaranya: kerupuk lidah buaya (libuy) buatan ibu - ibu Cilodong, Depok. Jus belimbing, dodol belimbing yang merupakan buatan kelompok ibu rumah tangga di Sawangan, Depok. Ada juga minuman lidah buaya, dodol jambu merah khas Depok, jus jambu merah, dan peyek kembang goyang. Harga kue basah per potongnya murah. Mulai dari harga Rp2500. Untuk minuman harganya Rp 5000 keatas. "Baru satu bulan dibuka, satu hari omzet Rp 3 - 5 juta. Rp 100 juta per bulan dengan 15 pegawai. Karena itu ini sangat prospektif," ucapnya.

Kedepannya, centra kuliner ini berupaya menjalankan program yang digagas Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail yakni Sehari Tanpa Nasi (One Day No Rice) dan mengurangi makanan berbahan baku terigu. Karena itu, jika berkunjung ke toko yang berlokasi di Jalan Margonda Raya itu, akan ditemukan 'Pojok ODNR' dimana menjual bahan baku dan panganan ODNR.

Diantaranya beras cerdas atau beras analog yang terbuat dari campuran singkong dan jagung, kemudian tiwul, ampok jagung, tepung jagung putih, aci koneng, tepung Mocav (Modified Cassava), tepung singkong, tepung ubi, dan oyek singkong. Seluruhnya tentu mengandung karbohidrat sebagai pengganti nasi. "Kita berusaha membuat kue non terigu, tapi masih belum bisa tak pakai terigu sama sekali, paling komposisinya 80 persen mokav dan 20 persen terigu. Namun ada juga yang sudah non terigu sama sekali seperti kelepon atau talam," katanya.

Ia pun sedang mencoba kue resep baru yang benar - benar menggunakan tepung mokav atau tepung singkong. Yakni kue lapis keju Depok. "Ada keju buatan Depok. Dan masih ingin berkreasi membuat kue lapis keju Depok didalamnya pakai selai belimbing. Kami juga sudah membuat nastar ubi ungu non terigu, rasanya tak berbeda dari terigu," ungkapnya.

//KIM Depokjaya

Jumat, 08 November 2013

Penyuluhan Rumah Hemat Energi dan Ramah Lingkungan



Kegiatan pengabdian masyarakat ini dimaksud untuk mendorong rumah yang hemat energi dan ramah lingkungan bagi masyarakat lingkkungan Depok jaya - Pancoran Mas, Depok, telak dilaksanakan oleh LPPM - ISTN dengan pelaksana prodi TeknikArsitektur.

Metode yang ditawarkan untuk menyelesaikan persoalan masyarakat di RW 03 kelurahan Depok Jaya - Pancoran Mas, Depok adalah sebagai berikut:
  1. Pelaksanaan penyuluhan tentang rumah hemat energi dan ramah lingkungan, khususnya penggunaan energi matahari dan pemilihan bahan/material untuk rumah hemat energi dan ramah lingkungan.
  2. Penyebaran kuisioner untuk mengetahui persepsi masyarakat.
  3. Pelaksanaan kunjungan lapangan ke beberapa rumah, untuk mengevaluasi penggunaan prinsip rumah hemat energi dan ramah lingkungan.
  4. Pelaksanaan konsultasi berkala tentang teknis rumah energi dan ramah lingkungan.